Trump memicu momok 'kekacauan' bagi bangsa yang gelisah
Presiden Donald Trump dan istrinya Melania mendengarkan lagu kebangsaan diperdengarkan di malam ketiga Konvensi Nasional Partai Republik
Washington (AFP) - Presiden AS Donald Trump menerima nominasi Partai Republik untuk masa jabatan kedua pada Kamis, dengan berusaha menampilkan dirinya sebagai kandidat "hukum dan ketertiban" untuk bangsa yang gelisah, yang akan menjadi benteng melawan "kekacauan" di kota-kota Amerika dan yang "kiri radikal."
Pidato langsung presiden pukul 10:30 malam (02:30 GMT) dari Gedung Putih, kurang dari 70 hari jelang pemungutan suara November, akan menutup konvensi Partai Republik yang sebagian besar telah menjadi "Pertunjukan Trump" dan sebagian besar bersifat virtual karena pandemi COVID-19.
Itu terjadi di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, kerusuhan sosial dan protes untuk keadilan rasial yang telah membuat hasil pertarungan antara Trump yang berusia 74 tahun dan Demokrat Joe Biden yang berusia 77 tahun semakin tidak dapat diprediksi.
Selama beberapa hari terakhir, protes dan kekerasan telah mengguncang kota kecil Kenosha di Wisconsin, tempat seorang pemuda kulit hitam, Jacob Blake, ditembak tujuh kali di punggungnya oleh seorang petugas polisi.
Trump memanfaatkan kerusuhan Kenosha untuk men-cuit bahwa dia "TIDAK akan mendukung penjarahan, pembakaran, kekerasan, dan pelanggaran hukum di jalan-jalan Amerika."
"Saya akan mengirim penegak hukum federal dan Garda Nasional ke Kenosha, WI untuk memulihkan HUKUM dan PERATURAN!" dia berkata.
Trump telah mempresentasikan pilihan yang dihadapi orang Amerika pada bulan November dalam istilah yang mengerikan dan pidato penerimaannya pada hari Kamis yang diperkirakan akan mengulangi banyak retorika yang sama.
"Saya satu-satunya yang berdiri di antara impian Amerika dan anarki total, kegilaan dan kekacauan," katanya pekan lalu.
Dalam pengantar pidato Trump, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan kepada para pemilih pada hari Rabu bahwa mereka "tidak akan aman di Amerika (di bawah) Joe Biden" dan menjadikan Trump sebagai pelindung mereka terhadap sosialis dan "kiri radikal."
Protes terbaru untuk keadilan rasial dan kebrutalan polisi menjadi tantangan bagi Trump dan mantan wakil presiden Biden.
Trump menyampaikan pada pendukung setianya dukungannya yang kuat untuk penegakan hukum dan belum menyebut nama Blake.
Biden ditarik ke arah yang berbeda - oleh kelompok kiri partainya, yang menyerukan untuk "cabut anggaran polisi," dan kelompok kanan yang khawatir kehilangan pemilih serta mewaspadai kerusuhan sosial.
Biden sendiri mengatakan video penembakan Blake membuatnya "muak" dan "rasisme sistemik" dalam masyarakat Amerika harus dihilangkan.
"Memprotes kebrutalan adalah hak dan mutlak diperlukan," katanya. "Membakar komunitas bukanlah protes, itu kekerasan yang tidak perlu."
Kandidat presiden dari Partai Demokrat itu juga menuduh Trump memprovokasi.
"Dia mendukung lebih banyak kekerasan, bukan lebih sedikit," kata Biden kepada MSNBC. "Dan dia tahu tentang itu. Dan apa yang dia lakukan, dia menuangkan lebih banyak bensin ke api."
Jajak pendapat nasional dan beberapa negara bagian yang berada di medan pertempuran saat ini memberi Biden keunggulan, tetapi Trump mengklaim bahwa itu tidak mencerminkan sifat asli dari persaingan dan dia akan membuat kejutan lain seperti yang dia lakukan pada tahun 2016.
Pidato Trump akan diawasi dengan cermat tentang cara penanganan pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan sekitar 180.000 kematian di Amerika Serikat.
Sementara Trump berusaha meminimalkan krisis kesehatan terburuk dalam satu abad, istrinya, Melania, menjadi pusat perhatian pada konvensi pada hari Selasa karena menunjukkan empati. DIa sering dituduh kurang memiliki empati.
Penanganan Trump atas pandemi bisa menjadi faktor yang menentukan apakah dia akan menang empat tahun lagi di Gedung Putih atau tidak.
Menurut situs web FiveThirtyEight.com, 58,2 persen orang Amerika tidak setuju dengan caranya menangani krisis conrona sementara 38,7 persen setuju.
Kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris akan memberikan pidato beberapa jam sebelum penampilan Trump di mana dia diperkirakan akan menyerang catatan kinerjanya.
Pertunjukan kembang api dijadwalkan untuk mengakhiri malam yang diharapkan Trump akan membantu membawanya ke masa jabatan kedua di Kantor Oval.
Date Publish : 2020-08-28 09:20:03
Penterjemah : Gusti Nur Cahya Aryani
Editor : Atman Ahdiat