Lima hal yang perlu diketahui saat Hiroshima peringati 75 tahun bom atom

ARSIP - Dalam foto arsip 6 Agustus 1945 ini, para penyintas terlihat saat mereka menerima perawatan darurat dari para petugas medis militer tak lama setelah bom atom pertama yang pernah digunakan dalam peperangan dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang barat. Banyak orang yang terpapar radiasi mengalami gejala seperti muntah dan rambut rontok. Sebagian besar dari mereka yang mengalami gejala radiasi yang akut  meninggal dunia dalam tiga hingga enam pekan. Orang lain yang hidup di luar itu mengidap masalah kesehatan yang berkaitan dengan luka bakar dan kanker yang disebabkan radiasi dan penyakit-penyakit lainnya. (AP Photo, File)

 

HIROSHIMA, Jepang (AP) - Kota Hiroshima di Jepang barat pada Kamis memperingati 75 tahun serangan nuklir pertama di dunia.

Tiga hari setelah 6 Agustus 1945, pemboman Hiroshima, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di Nagasaki. Jepang menyerah pada 15 Agustus, untuk mengakhiri Perang Dunia II dan, secara lebih luas agresinya terhadap tetangga-tetangganya di Asia yang telah berlangsung hampir setengah abad.

Berikut gambaran Hiroshima hari itu 75 tahun lalu.

Q. Mengapa Hiroshima dipilih sebagai sasaran?

A. Hiroshima adalah pusat militer utama Jepang karena di sini ada pabrik-pabrik, pangkalan militer dan fasilitas-fasilitas amunisi. Sejarawan mengatakan Amerika Serikat memilihnya sebagai target yang sesuai karena ukuran dan lanskapnya, dan dengan hati-hati menghindari pemusnahan total kota itu sebelum hari pemboman sehingga para pejabat Amerika dapat menaksir secara akurat dampak serangan bom atom itu. Amerika Serikat mengatakan pemboman itu mempercepat penyerahan diri Jepang dan mencegah perlunya AS menginvasi Jepang. Beberapa sejarawan saat ini mengatakan Jepang sudah hampir akan menyerah, namun masih ada perdebatan di AS.

Q. Apa yang terjadi dalam serangan itu?

A. Pada pukul 8:15 pagi, pesawat pembom Amerika Serikat B-29 Enola Gay menjatuhkan bom uranium seberat 4 ton bernama "Little Boy" dari ketinggian 9.600 meter di pusat kota itu dengan menargetkan Jembatan Aioi. Bom itu meledak 43 detik kemudian, 600 meter di atas tanah. Beberapa detik setelah ledakan, suhu diperkirakan mencapai 3.000-4.000 derajat Celcius di titik nol. Hampir segala sesuatu dalam jarak 2 kilometer dari ground zero atau titik nol dihancurkan oleh ledakan dan sinar panas. Dalam satu jam, "hujan hitam" yang terdiri dari partikel-partikel yang sangat radioaktif mulai menghujani kota itu sehingga menyebabkan paparan radiasi tambahan.

Q. Berapa banyak orang yang terbunuh?

A. Diperkirakan 140.000 orang, termasuk mereka yang menderita luka dan penyakit-penyakit terkait radiasi yang meninggal dunia hingga 31 Desember 1945. Itu adalah 40 persen dari total penduduk Hiroshima yang berjumlah 350.000 jiwa sebelum serangan bom ini. Setiap orang dalam radius 500 meter dari ground zero meninggal dunia hari itu juga. Hingga saat ini, total kematian, termasuk mereka yang meninggal dunia akibat kanker terkait radiasi, adalah sekitar 300.000 jiwa. Hiroshima saat ini berpenduduk 1,2 jut jiwa.

T. Apa dampak radiasi?

J. Banyak orang yang terkena radiasi mengalami gejala-gejala seperti muntah dan rambut rontok. Sebagian besar dari mereka yang mengalami gejala radiasi yang akut meninggal dunia dalam jangka waktu tiga hingga enam pekan. Orang lain yang hidup di luar itu mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan luka bakar dan kanker yang disebabkan radiasi dan penyakit lainnya. Para penyintas memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak dan kanker. Sekitar 136.700 orang disertifikasi sebagai "hibakusha," demikian sebutan para korban, berada di bawah program dukungan pemerintah yang masih hidup dan berhak atas pemeriksaan kesehatan serta perawatan gratis secara reguler. Pemantauan kesehatan hibakusha generasi kedua dimulai baru-baru ini. Pemerintah Jepang tidak memberikan dukungan kepada para korban sampai sebuah undang-undang akhirnya diberlakukan pada 1957 karena adanya tekanan dari mereka.

Q. Untuk apa origami burung kertas warna-warni itu?

A. Origami burung bangau kertas dapat dilihat di seluruh kota ini. Itu sudah menjadi simbol perdamaian berkat penyintas bom berusia 12 tahun, Sadako Sasaki, yang selagi melawan leukemia, melipat bangau kertas menggunakan bungkus obat setelah mendengar cerita kuno Jepang bahwa mereka yang melipat seribu origami akan dikabulkan satu keinginannya. Sadako menderita leukemia 10 tahun setelah terpapar radiasi dalam usia 2 tahun, dan meninggal dunia tiga bulan setelah dia memulai proyek tersebut. Mantan Presiden AS Barack Obama yang membawa empat lipatan kertas origami yang dia lipat sendiri ketika dia mengunjungi Hiroshima pada Mei 2016, menjadi pemimpin Amerika pertama yang berkunjung. Burung bangau kertas Obama sekarang dipajang di Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima.

___

Ikuti Mari Yamaguchi di Twitter di https://www.twitter.com/mariyamaguchi

Date Publish : 2020-08-06 13:14:19
Penterjemah : Aditia Maruli Radja
Editor : Ahmad Buchori